Posted by : welder
Senin, 27 Mei 2013
makalah
6G PIPE POSITION
SMK
TUNAS HARAPAN PATI
Teknik
LAS
Tahun
Ajaran 2011/2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan paper ini.
Terimakasih kepada pihak-pihak yang terlibat didalam
pembuatan paper ini. Semoga dapat bermanfa’at dikemudian hari.
Paper ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu,kritik dan
saran yang membangun selalu kami harapkan. terimakasih
Penulis
Rumusan
Masalah
Ø Pemeriksaan hasil pengelasan dengan
merusak(destructive testing)
Ø Pemerisaan hasil pengelasan tanpa
merusak(non destructive testing)
PEMBAHASAN
PEMERIKSAAN HASIL
PENGELASAN
Pemeriksaan Tanpa Merusak (non
destructive testing)
Uraian Materi
Apabila las diperiksadengan pemeriksaan tanpa merusak NON
DESTRUCTIVE TESTING(NDT) maka las tidak usah dipotong,dilengkung atau
pengrusakan yang lain, jika lasan baik dapat dipakai untuk keperluan yang
direncanakan karena tidak rusak.
Ada
beberapa jenis pemeriksaan tanpa merusak antara lain:
a) Pengujian
visual
b) Pengujian
magnet
c) Pengujian
perembesan
d) Pengujian
radiografi
e) Pengujian
ultrasonik
f) Pengujian
makro
g) Pengujian
ukuran rigi-rigi
h) pengujian
dengan sinar rontgen
A. Pengujian visual(VT)
Pengujian
visual adalah memeriksa lasan atau sambungan dengan memakai bantuan alat
seperti:kaca pembesar,lampu sorot,atau tanpa memakai alat bantu sama sekali.
Adapun jenis pengujian initerbatas hanya pada pemeriksaan
bagian luar saja.
Adapun yang dapat diperiksa dengan pengujian visual
adalah:tembusan las yang sempurna,retak permukaan,takik las(undercut)perpaduan
tidak sempurna dan kesalahan-kesalahan lainya.
B. Pengujian makro
Pengujian makro dilakukan menggunakan cairan
kimia(esta aseton) pengujian dilakukan untuk mengetahui keadaan
perpaduan,keadaan rongga,retak dalam dan pengendapan terak.
C. Pengujian Ukuran Rigi-Rigi
Pemeriksaan dilakukan dengan mengukur
batas-batas luar rigi-rigi las.
Pengujian ukuran rigi-rigi
hanya dilakukan bila kekuatan kampu las tidak masalah utama. Pengukuran rigi-rigi
dilakukan menggunakan pengukur rigi-rigi las,
unntuk menunjukan kecembungan rigi-rigi las.
D. Pengujian Magnetis
Pengujian magnetis biasanyadilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya keretakan dalam jalur las. Berdasarkan prinsip medan
magnet, rigi-rigi las yang telah dibersikan ditaburi serbuk magnet, kemudian
medan magnet, kemudian medan magnet ditimbulkan dengan meletakan magnet kutub
positif dan negatif diantara rigi-rigi las, keretakan akan ditunjukan oleh
adanya pemisahan jalur serbuk magnet.
E. Pengujian dengan Rontgen
Pengujian rigi-rigi las dilakukan
menggunakan mesin rongent untuk melihat cacat las yang mungkin ada didalam
rigi-rigi.
Rigo-rigi las disinari
dengan rontgen dari berbagai arah untuk memastikan adanya cacat yang mungkin
terjadi.
Cacat las yang dapat diuji
dengan pengujian tanpa merusak
PENGUJIAN DENGAN
CARA MERUSAK /DT
1. Uji tarik
Uji tarik dilaksanakan untuk menentukan kekuatan tarik, titik mulur (kekuatan lentur) las, pemanjangan dan pengurangan material las. Spesimen tersebut ujung-ujungnya dipegang dengan jepitan alat penguji, dan ditarik dengan menggunakan beban tarik.
Uji tarik dilaksanakan untuk menentukan kekuatan tarik, titik mulur (kekuatan lentur) las, pemanjangan dan pengurangan material las. Spesimen tersebut ujung-ujungnya dipegang dengan jepitan alat penguji, dan ditarik dengan menggunakan beban tarik.
2. Uji lengkung
Uji lengkung dilaksanakan untuk memeriksa pipa saluran dan keutuhan mekanis dari material las. Ada dua jenis uji lengkung, yaitu: uji lengkung kendali dan uji lengkung gulungan.
3. Uji Hentakan
Uji hentakan dilaksanakan untuk menentukan kekuatan material las. Sebagai sebuah metode uji hentakan yang digunakan di dalam dunia industri, JIS menetapkan secara khusus uji hentakan charpy dan uji hentakan izod
4. Uji Kekerasan
Uji kekerasan, seperti halnya uji tarik, seringkali dilaksanakan. Karena daerah las dipanaskan dan didinginkan dengan cepat, maka daerah yang terkena panas akan menjadi keras dan rapuh. Kekerasan maksimal pada daerah las yang diukur dengan uji kekerasan digunakan sebagai dasar penentuan kondisi-kondisi sebelum dan sesudah pemanasan yang akan dilakukan untuk mencegah retakan hasil pengelasan.
5. Uji struktur
Uji struktur mempelajari struktur material logam. Untuk keperluan pengujian, material logam dipotong-potong, kemudian potongan - potongan diletakkan di bawah dan dikikis dengan material alat penggores yang sesuai.
KESIMPULAN
Pengujian hasil pengelasan dubedakan menjadi dua yaitu:
pengujian dengan merusak (destructive testing) dan pemeriksaan tanpa merusak
NON DESTRUCTIVE TESTING(NDT)
SARAN
Semoga para siswa
dapat mengerti dan mempraktekan pengujian hasil pengelasan.