Posted by : welder Selasa, 28 Mei 2013



                                                                   DAFTAR ISI



Kata pengantar...........................................................................................................................i
Daftar isi....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
                  
                      1.1  Latar Belakang............................................................................................1
                      1.2  Tujuan.........................................................................................................2
                      1.3  Rumusan Masalah.......................................................................................3  


BAB II    PENGERTIAN LIMBAH

BAB IV  PENUTUP


                      4.1  Kesimpulan
                      4.2  Saran

Daftar Pustaka

Lampiran Berupa Foto




TUGAS

MAKALAH
PEMANFAATAN LIMBAH



DI SUSUN OLEH :
                           
                               1.
                               2
                               3
                               4
                               5
 





 SMK TUNAS HARAPAN PATI
TAHUN PELAJARAN 2013/2014


BAB I
Pendahuluan


Latar Belakang

Memgenal pemanfaatan limbah tidak sembarang limbah yang dapat dimanfaatan maupun
Limbah yang tidak dapat dimanfaatkan selanjutnya diolah pada unit pengolahan limbah untuk menurunkan tingkat cemarannya sehingga sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan. Limbah yang telah memenuhi baku mutu tersebut dapat dibuang ke lingkungan. Pengolahan limbah adalah upaya terakhir dalam sistem pengelolaan limbah setelah sebelumnya dilakukan optimasi proses produksi dan pengurangan serta pemanfaatan limbah. Pengolahan limbah dimaksudkan untuk menurunkan tingkat cemaran yang terdapat dalam limbah sehingga Limbah yang dikeluarkan dari setiap kegiatan akan memiliki karakteristik yang berlainan. Hal ini karena bahan baku, teknologi proses, dan peralatan yang digunakan juga berbeda. Namun akan tetap ada kemiripan karakteristik diantara limbah yang dihasilkan dari proses untu,menghasilkan :Karakteristik utama limbah didasarkan pada jumlah atau volume limbah dan kandungan bahan pencemarnya yang terdiri dari unsur fisik, biologi, kimia dan radioaktif.

Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah ada, dapat ditarik beberapa rumusan masalah yang akan dibahas pada bab berikutnya :
a.Apa pengaruh limbah ?
b. Bagaimana proses pemanfaatan limbah ?
c. Apa itu limbah ?







03
        PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG Kulit

 buah
pisang merupakan bagian dari buah pisang yang umumnya dibuang sebagai sampah. Hal ini berdampak terhadap meningkatnya limbah padat yang dibuang ke lingkungan. Salah satu upaya mengatasinya adalah memanfaatkan kulit pisang dengan cara fermentasi menghasilkan nata de banana skin.Selama ini ada beberapa nata yang dikenal masyarakat, seperti nata de coco diperoleh dari air kelapa, nata de pina diperoleh dari air nenas dan nata debanana skin dari kulit pisang. Dalam upaya meningkatkan nilai tambah nata de banana skin, maka dikembangkan pemanfaatannya untuk keperluan membrane. Membran adalah suatu lapisan pembatas di antara dua fluida bersifat osmosa balik dan permeabel terhadap pelarut (cairan murni) dan tidak permeabel terhadap padatan terlarut. Teknologi membran sebagai bidangteknologi yang berkinerja tinggi, dan sudah berkembang penggunaannya di berbagai negara maju, sedangkan di Indonesia masih terbatas pada proses osmosa balik untuk pengolahan air laut atau air payau menjadi air bersih dan air minum.
Metodologi Penelitian
Bahan dan peralatan
Bahan: Limbah kulit pisang yang masih segar, (NH4)2SO4, NaOH Peralatan: blender, penangas, hidrolik press Pembuatan spesimen membran Kulit pisang yang sudah dicuci bersih, di potong kecil-kecil kemudian diblender, disaring untuk diambil cairan konsentratnya. Konsentratnya dipanaskan hingga suhu 100°C selama 15 menit, kemudian ditambahkan gula pasir 10% dan (NH4)2SO4 0,5% diaduk lalu dan atur pH=4. Ke dalam campuran di atas dimasukkan starter Acetobater xylinum .Dalam hal ini dihasilkan nata de  banana skin,nata yang terbentuk dicuci dengan air lalu Siswarni M.Z. / Jurnal Teknologi Proses 6(1) Januari 2007: 49 – 51 50 direndam dengan NaOH 2% selama 24 jam, setelah itu dicuci lagi hingga pH netral. Nata de banana skin yang diperoleh dicetak dalam bentuk lapisan (film) menggunakan hidrolik press.
Metode Analisa
Sifat spesimen yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh jumlah starter dan waktu fermentasi. Untuk itu dilakukan variabel jumlah starter adalah 50 ml, 100 ml, 150 ml, dan 200 ml masing-masing dalam volume 250 ml media, sedangkan waktu fermentasi 7 hari, 9 hari, 11hari, dan 13 hari. Hasil dan Pembahasan Spesimen membran yang diperoleh  dilakukan pengujian terhadap sifat mekanisyaitu: ketahanan sobek, kekuatan tarik, dan permeabilitas. Ketahanan sobek suatu bahan tergantung kepada serat yang menyusun bahan.

 Dari Gambar 1 terlihat ada hubungan pengaruh lama waktu fermentasi dengan jumlah starter, yaitu nilai ketahanan sobek yang tinggi diperoleh pada pada waktu fermentasi berlangsung hingga 13 hari. Hal ini berarti bahwa semakin lama waktu fermentasi maka kandungan selulosayang terbentuk dalam suatu membran selulosa menjadi lebih banyak dan membran menjadi lebih tebal dan liat. Semakin liat bahan membran maka semakin besar kekuatan yang diperlukan untuk memutuskan bahan dan membran semakin mulur yang berarti membran memiliki ketahanan sobek yang lebih tinggi.Pada Gambar 2 spesimen membran terlibat dengan serat yang lebih banyak, dan pori-pori lebih rapat dan. spesimen membran bersifat impermeabel
. Sedangkan Gambar 2
menunjukkan spesimen membran dengan serat
sedikit dan pori lebih banyak dan jelas yang
berarti membran bersifat permeabel. Jadi waktu
fermentasi signifikan terhadap ketahanan sobek membran.




GAMBAR 1: Grafik hubungan jumlah starter dan
waktu fermentasi terhadap ketahanan sobek


GAMBAR 2: Foto spesimen membran dalam waktu fermentasi selama 13 hari
Kekuatan Tarik Dari hasil yang diperoleh terlihat pada bahwa jumlah starter dan waktu
fermentasi juga berpengaruh terhadap kekuatan tarik. waktu fermentasi terhadap kekuatan tarik Dari hasil yang diperoleh, semakin lama waktu fermentasi menyebabkan proses pembentukan serat selulosa berjalan dengan sempurna sehingga serat yang dihasilkan semakin banyak dan pori yang bersifat permeabel semakin jelas. Faktor ini menyebabkan ketahanan tarik dan ketahanan sobek membran yang dihasilkan sangat baik.  Hal ini berarti bahwa semakin lamawaktu fermentasi maka kandungan selulosa.
yang terbentuk dalam suatu membran selulosa menjadi lebih banyak dan membran menjadi lebih tebal dan liat. Semakin liat bahan membran maka semakin besar kekuatan yang diperlukan untuk memutuskan bahan dan membran semakin mulur yang berarti  membran memiliki ketahanan sobek yang lebih tinggi. Pada Gambar 2 spesimen membran terlibat dengan serat yang lebih banyak, dan pori-pori lebih rapat dan. spesimen membran bersifat impermeabel. menunjukkan spesimen membran dengan serat sedikit dan pori lebih banyak dan jelas yang berarti membran bersifat permeabel. Jadi waktu fermentasi signifikan terhadap ketahanan sobek membran.
GAMBAR 1: Grafik hubungan jumlah starter dan
waktu fermentasi terhadap ketahanan sobek
GAMBAR 2: Foto spesimen membran dalam waktu
fermentasi selama 13 hari

Kekuatan Tarik

Dari hasil yang diperoleh terlihat pada , bahwa jumlah starter dan waktu
fermentasi juga berpengaruh terhadap kekuatan
tarik.
Lama Fermentasi (hari)
Ketahanan Sobek (cU)
50 100 150 200 Nilai kekuatan tarik tertinggi adalah pada
waktu fermentasi 13 hari dan jumlah starter 200 ml. Ini berarti bahwa aktivitas bakteri
sangat berpengaruh terhadap spesimen membran yang dihasil : Grafik hubungan jumlah starter dan waktu fermentasi terhadap kekuatan tarik Dari hasil yang diperoleh, semakin lama
waktu fermentasi menyebabkan proses pembentukan serat selulosa berjalan dengan
sempurna sehingga serat yang dihasilkan semakin banyak dan pori yang bersifat permeabelsemakin jelas. Faktor ini menyebabkan ketahanan tarik dan ketahanan sobek membran yang dihasilkan sangat baik.
Permeabilitas
Permeabilitas adalah suatu parameter yang didefinisikan sebagai fluks per satuan gaya
pendorong lintas membran per unit tebal membran. Metode permeabilitas digunakan untuk
membran ultrafiltrasi dengan cara kerja yang sederhana khususnya jika digunakan cairan atau larutan. Dari hasil yang diperoleh pada Gambar 5 menunjukkan bahwa semakin lama waktu fermentasi maka nilai permeabilitas akan semakin menurun. Menurut Wardono (1981) semakin lama fermentasi suatu lapisan akan terbentuk pada permukaan media yang
menyebabkan lapisan nata de banana skin semakin tebal yang mengakibatkan nilai
permeabilitas akan menurun.



































BAB II
Pembahasan


PENGOLAHAN LIMBAH
·             Pengelolaan limbah adalah kegiatan terpadu yang meliputi kegiatan pengurangan   (minimization),segregasi(segregation), penanganan (handling), pemanfaatan dan pengolahan limbah. Dengan demikian untuk mencapai hasil yang optimal, kegiatan-kegiatan yang melingkupi pengelolaan limbah perlu dilakukan dan bukan hanya mengandalkan kegiatan pengolahan limbah saja. Bila pengelolaan limbah hanya diarahkan pada kegiatan pengolahan limbah maka beban kegiatan diI nstalasi Pengolahan Air Limbah akan sangat berat, membutuhkan lahan yang lebih luas,peralatan lebih banyak, teknologi dan biaya yang tinggi. Kegiatan pendahuluan pada pengelolaan limbah (pengurangan, segregasi dan penanganan limbah) akan sangat membantun ada pun limbah di industri adalah menjalankan secara terintergrasi kegiatan pengurangan, segregasi dan handling limbah sehingga menekan biaya dan menghasilkan output limbah yang lebih sedikit serta minim tingkat pencemarnya. Integrasi dalam pengelolaan limbah tersebut kemudian dibuat menjadi berbagai konsep seperti:

 
a). Penggunaan sumberdaya alam menjadi lebih efektif dan efisien;

b). Mengurangi atau mencegah terbentuknya bahan pencemar;

c). Mencegah berpindahnya pencemaran dari satu media ke media yang lain;

d). Mengurangi terjadinya risiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan;

e). Mengurangi biaya penaatan hukum;

f). Terhindar dari biaya pembersihan lingkungan (clean up);

g). Produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar internasional;

h). Pendekatan pengaturan yang bersifat fleksibel dan sukarela.

Minimasi limbah merupakan implementasi untuk mengurangi jumlah dan tingkat cemaran limbah yang dihasilkan dari suatu proses produksi dengan cara pengurangan, pemanfaatan dan pengolahan limbah.Pengurangan limbah dilakukan melalui peningkatan atau optimasi efisiensi alat pengolahan, optimasi sarana dan prasarana pengolahan seperti sistem perpipaan, meniadakan kebocoran, ceceran, dan terbuangnya bahan serta limbah. Pemanfaatan ditujukan pada bahan atau air yang telah digunakan dalam proses untuk digunakan kembali dalam proses yang sama atau proses lainnya. Pemanfaatan perlu dilakukan dengan pertimbangan yang cermat dan hati-hati agar tidak menimbulkan gangguan pada proses produksi atau menimbulkan pencemaran pada lingkungan. Setelah dilakukan pengurangan dan pemanfaatan limbah, maka limbah yang dihasilkan akan sangat minimal untuk selanjutnya diolah dalam instalasi pengolahan limbah. Pada kegiatan pra produksi dapat dilakukan pemilihan bahan baku yang baik, berkualitas dan tingkat kemunian bahannya tinggi. Saat produksi dilakukan, fungsi alat proses menjadi penting untuk menghasilkan produk dengan konsumsi air dan energi yang minimum, selain itu diupayakan mencegah adanya bahan yang tercecer dan keluar dari sistem produksi.
Dari tiap tahapan proses dimungkinkan dihasilkan limbah. Untuk mempermudah pemanfaatan dan pengolahan maka limbah yang memiliki karakteristik yang berbeda dan akan menimbulkan pertambahan tingkat cemaran harus dipisahkan. Sedangkan limbah yang memiliki kesamaan karekteristik dapat digabungkan dalam satu aliran limbah. Pemanfaatan limbah dapat dilakukan pada proses produksi yang sama atau digunakan untuk proses produksi yang lain. Limbah yang tidak dapat dimanfaatkan selanjutnya diolah pada unit pengolahan limbah untuk menurunkan tingkat cemarannya sehingga sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan. Limbah yang telah memenuhi baku mutu tersebut dapat dibuang ke lingkungan. Pengolahan limbah adalah upaya terakhir dalam sistem pengelolaan limbah setelah sebelumnya dilakukan optimasi proses produksi dan pengurangan serta pemanfaatan limbah. Pengolahan limbah dimaksudkan untuk menurunkan tingkat cemaran yang terdapat dalam limbah sehingga Limbah yang dikeluarkan dari setiap kegiatan akan memiliki karakteristik yang berlainan.
Hal ini karena bahan baku, teknologi proses, dan peralatan yang digunakan juga berbeda. Namun akan tetap ada kemiripan karakteristik diantara limbah yang dihasilkan dari proses untuk menghasilkan produk yang sama. Karakteristik utama limbah didasarkan pada jumlah atau volume limbah dan kandungan bahan pencemarnya yang terdiri dari unsur fisik, biologi, kimia dan radioaktif. Karakteristik ini akan menjadi dasar untuk menentukan proses .
Pengolahan air limbah biasanya menerapkan 3 tahapan proses yaitu pengolahan pendahuluan (pre-treatment), pengolahan utama (primary treatment), dan pengolahan akhir (post treatment). Pengolahan pendahuluan ditujukan untuk mengkondisikan alitan, beban limbah dan karakter lainnya agar sesuai untuk masuk ke pengolahan utama. Pengolahan utama adalah proses yang dipilih untuk menurunkan pencemar utama dalam air limbah. Selanjutnya pada pengolahan akhir dilakukan proses lanjutan untuk,mengolah limbah agar sesuai Terdapat 3 (tiga) jenis proses yang dapat dilakukan untuk mengolah air limbah yaitu: proses secara fisik, biologi dan kimia. Proses fisik dilakukan dengan cara memberikan perlakuan fisik pada air limbah seperti menyaring, mengendapkan, atau mengatur suhu proses dengan menggunakan alat screening, grit chamber, settling tank/settling Proses biologi deilakukan dengan cara memberikan perlakuan atau proses biologi terhadap air limbah seperti penguraian atau penggabungan substansi biologi dengan lumpur aktif (activated sludge), attached growth filtration, aerobic process dan an-aerobic process.
Proses kimia  contoh pemanfaatan limbah ;
01

·             PEMANFAATAN LIMBAH PERTAMBANGAN DAN INDUSTRI SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI KIMIA

Dalam setiap kegiatan produksi selain dihasilkan suatu produk yang mempunyai nilai tambah tinggi, juga dihasilkan limbah baik limbah padat, cair, maupun gas. Termasuk di dalamnya kegiatan industri pertambangan dan kimia yang menggunakan bahan baku dari bahan galian tambang. Beberapa jenis industri kimia yang menghasilkan limbah padat antara lain industri pembuatan antena yang menggunakan bahan baku aluminium menghasilkan limbah berupa sludge mengandung aluminium, industri elektronika yang menggunakan bahan baku lempengan logam tembaga menghasilkan limbah cair yang mengandung tembaga klorida, dan industri permesinan yang menangani material-material terbuat dari besi menghasilkan limbah padat berupa skrap besi. Jumlah limbah yang dihasilkan tersebut cukup besar sesuai dengan banyaknya pabrik yang melakukan aktifitas kegiatan produksi. Sebagai contoh pabrik antena yang ada di daerah Gedebage menghasilkan sludge sebanyak 10 ton per bulan. Pabrik elektronika didaerah Cicalengka menghasilkan limbah yang mengandung tembaga mencapai  40 ton / bulan. Sementara limbah skrap besi jumlahnya cukup besar dan tersebar diberbagai lokasi. Apabila limbah-limbah tersebut di atas tidak dikelola dan diolah dengan baik akan menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Dengan menggunakan metode pengolahan limbah yang tepat, selain terjadinya pencemaran lingkungan dapat dicegah, juga dapat diperoleh nilai tambah yang tinggi, karena limbah-limbah tersebut di dalamnya masih terkandung komponen-komponen berharga seperti Al, Cu, dan Fe yang masih memiliki nilai ekonomi.
Dalam upaya pemanfaatan limbah yang masih mempunyai nilai eknonomi dan sekaligus membantu mengatasi masalah pencemaran lingkungan, maka telah dilakukan serangkaian kegiatan penelitian pengolahan limbah yang mengandung Al untuk dijadikan tawas, limbah yang mengandung tembaga untuk diambil tembaganya, dan limbah skrap besi untuk dijadikan ferosulfat. Tawas dan fero sulfat merupakan bahan koagulan yang banyak dipakai untuk pengolahan air limbah dan air minum, sedangkan logam tembaga banyak digunakan dalam industri listrik dan elektronika, industri kimia dll.
Penelitian ini dilakukan baik pada skala laboratorium maupun skala pilot. Pada skala laboratorium, peralatan yang digunakan untuk keperluan percobaan berupa alat-alat gelas seperti beaker yang dilengkapi pengaduk dan pemanas. Sedangkan pada skala pilot digunakan peralatan berupa reaktor terbuat dari stainless steel yang dilapisi timbal (untuk limbah sludge aluminium) dan reaktor terbuat dari bahan fiber yang dilengkapi pipa sirkulasi untuk limbah cair tembaga klorida dan skrap besi. Untuk memisahkan padatan dan cairan dari hasil proses tersebut digunakan bak pengendap dan filter press.
Hasil penelitian pemanfaatan tiga jenis limbah (skrap besi, sludge Al, dan cairan CuCl2) tersebut di atas adalah sebagai berikut : skrap besi (kadar Fe =84,2%) dijadikan ferosulfat dengan kondisi percobaan terbaik pada konsentrasi asam sulfat 25%, lama reaksi   24 jam, persen solid   11,72 %, yang menghasilkan persen ekstraksi Fe sebesar 75,05 % dan menghasilkan produk ferosulfat (Fe2SO4) sebanyak 3,14 kg untuk setiap kg skrap besi, limbah sludge aluminium (kadar  Al2O3  12,48 % dan air 70%) dapat dijadikan tawas dengan kondisi percobaan terbaik diperoleh pada konsentrasi asam sulfat  19,25 %, lama reaksi  3  jam, persen solid 21,13 %, yang menghasilkan persen ekstraksi Al2O3  sebesar 70,79 % dan menghasilkan produk tawas (Al2SO4) cair sebanyak 0,9 kg untuk setiap kg limbah. Sedangkan limbah cair yang mengandung tembaga (kadar Cu 88,928 gr/L) dapat diolah menjadi logam tembaga pada kondisi percobaan terbaik sebagai berikut: jumlah skrap besi yang dibutuhkan 144 kg untuk 1400 kg limbah, lama reaksi 7 jam, suhu sesuai hasil reaksi (eksoterm). Endapan tembaga yang dihasilkan dari proses presipitasi sebanyak 120 kg dan setelah dilebur diperoleh produk logam tembaga sebanyak 99 kg dengan kadar Cu 97,70 %.  Total dari logam tembaga yang dihasilkan sebesar 0,07 kg/kg larutan tembaga klorida atau  persen perolehan total sebesar 90,64%.
Limbah industri yang diteliti mengandung logam tembaga, tawas dan ferosulfat. Kandungan logam dari limbah tersebut dapat diperoleh dalam kondisi optimum baik pada skala laboratorium  maupun pilot plant.





02
Pemanfaata Limbah Gula sebagai Pupuk Organik

Kebetulan lokasi kami berdekatan dengan pabrik gula dari bahan tebu yang mempunyai limbah organik berupa blotong (filter cake), dan abu boiler di Desa Kebon Agung Pakis Aji, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Blotong (filter cake) merupakan limbah padat hasil dari proses produksi pembuatan gula, dimana dalam suatu proses produksi gula akan dihasilkan blotong dalam jumlah yang sangat besar. Sebagai contoh, pada tahun 2003 dalam satu proses produksi gula di P.G. Kebon Agung mampu menghasilkan limbah blotong sebanyak 21.000 ton sedang di P.G PTPN X mampu menghasilkan limbah blotong sebanyak 110.000 ton.
Sementara ini pemanfatan blotong, sebagai pupuk organik masih belum maksimal dan penggunanya pun terbatas. Hal ini disebabkan karena :
1.      Pengolahan limbah blotong menjadi pupuk organik masih bisa dikatakan hanya asal-asalan, masih belum ditangani dengan menggunakan satu proses yang baik dan benar sehingga pupuk organik yang dihasilkan, masih belum sempurna.
2.      Minimnya pengetahuan petani akan manfaat penggunaan pupuk organik dari bahan blotong.
Vinasse merupakan limbah cair yang dihasilkan dari proses pembuatan Ethanol. Dalam proses pembuatan 1 liter Ethanol akan dihasilkan limbah ( vinasse ) sebanyak 13 liter (1 : 13). Dari angka perbandingan di atas maka semakin banyak Ethanol yang diproduksi akan semakin banyak pula limbah yang dihasilkannya. Jika limbah ini tidak tertangani dengan baik maka di kemudian hari, limbah ini akan menjadi masalah yang berdampak tidak baik bagi lingkungan.
Salah satu cara pemanfaatan limbah ini yaitu dengan merubah vinasse menjadi pupuk organik cair dengan menggunakan metode tertentu. Hal ini mungkin dilakukan karena kandungan unsur kimia dalam vinasse sebagian besar merupakan unsur organik yang berguna dan dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman.
Di Indonesia penggunaan pupuk organik sangat minim dilakukan oleh petani. Hal ini dikarenakan sedikitnya produsen pupuk organik, dan minimnya pengetahuan petani tentang manfaat pengguanan pupuk organik.
Dengan adanya hal tersebut di atas maka akan tepat jika limbah yang sedemikian besar tadi dimanfaatkan menjadi pupuk organik.
Limbah filter cake, abu boiler, dan vinasse merupakan bahan organik. Untuk bisa menjadi pupuk organik yang siap diaplikasikan maka diperlukan suatu proses dekomposisi bahan oleh bantuan mikoorganisme. Proses daur ulang limbah menjadi pupuk dapat dilakukan dengan menggunakan mikroorganisme secara manual. Sekitar 20-23 hari, proses thermopolik bisa tercapai, maka jadilah humus yang kandungan unsurnya cukup bagus dan berguna untuk memperbaiki struktur tanah.
Peluang Pasar
Seiring dengan kebijakan pemerintah tentang pertanian organik dan gerakan moral yang menyerukan kembalinya pemakaian bahan-bahan organik seperti untuk pupuk, pestisida dan lain-lain. Sebagai bahan dasar dalam usaha pertanian, maka kebutuhan bahan organik terutama pupuk organik menjadi semakin besar. Hal ini sangatlah beralasan karena pemakaian bahan organik pada usaha pertanian lebih menguntungkan bila ditinjau dari nilai ekonomis, keamanan, lingkungan dan kesehatan.
Akan tetapi kebutuhan pupuk organik yang terus meningkat dari tahun ke tahun tersebut tidak diimbangi dengan suplay pupuk organik yang mencukupi. Hal ini dikarenakan sedikitnya produsen atau pengolah pupuk organik yang ada di tanah air. Disamping itu bisnis pupuk organik ini dinilai kurang menguntungkan oleh produsen pupuk jika dibanding dengan pupuk kimia.Hal tersebut sebenarnya bukan dikarenakan tidak adanya kebutuhan pupuk organik di tingkat konsumen (petani) tetapi lebih mengacu kepada ketidak-tahuan petani akan manfaat dari penggunaan pupuk organik tersebut dan keengganan pihak yang terkait untuk memberikan penyuluhan tentang hal tersebut. organik akan menjadi suatu bisnis yang sangat menguntungkan apabila kesadaran petani akan manfaat penggunaan pupuk organik baik jangka pendek maupun jangka panjang semakin meningkat. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk Indonesia pada umumnya bermata pencaharian di sektor pertanian.
Kita bisa mengetahui besarnya potensi pasar pupuk organik ini yaitu dengan mengasumsikan kebutuhan pupuk organik per ha x luas areal x musim tanam setiap tahunnya. Untuk lebih jelasnya, kita ambil contoh kebutuhan pupuk organik di Kabupaten Malang, yaitu sawah 819.044,20 ton/th, tegal 901.912 ton/th, perkebunan 305.640 ton/th. Maka jumlah kebutuhan pupuk organik di Kabupaten Malang keseluruhan 2.020.596 ton/th.Dari uraian table diatas dapat diketahui besarnya potensi pasar pupuk organik di kabupaten Malang dan apabila pasar ini dapat dikelola dengan suatu sistem yang baik, maka peluang bisnis pupuk organik ini masih terbuka sangat lebar.


PENUTUP

Demikan tugas ipa yang diberikan oleh Bapak guru, semoga makalah saya buat bermanfaat.

KESIMPULAN
 :
 Minimasi limbah merupakan implementasi untuk mengurangi jumlah dan tingkat cemaran limbah yang dihasilkan dari suatu proses produksi dengan cara pengurangan, pemanfaatan dan pengolahan limbah. Pengurangan limbah dilakukan melalui peningkatan atau optimasi efisiensi alat pengolahan, optimasi sarana dan prasarana pengolahan seperti sistem perpipaan, meniadakan kebocoran, ceceran, dan terbuangnya bahan serta limbah. Pemanfaatan ditujukan pada bahan atau air yang telah digunakan dalam proses untuk digunakan kembali dalam proses yang sama atau proses lainnya. Pemanfaatan perlu dilakukan dengan pertimbangan yang cermat dan hati-hati agar tidak menimbulkan gangguan pada proses produksi yang ada.


SARAN : Pemanfaatan limbah merupakan upaya mengurangi limbah oleh karena itu utuk pemuda pemudi indonesia hendaknya menciptakan alternatif dalam upaya pemanfaatan limbah.


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim…
Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya, serta orang-orang yang selalu berpegang teguh pada syari’atnya. Dan yang selalu diharapkan syafaatnya di yaumil kiamah nanti. Penulis sadari betul bahwa makalah yang penulis tulis ini bukanlah perkara yang mudah terlebih instant. malalah ini adalah buah dari suatu proses dan kerja keras yang panjang, menyita segenap tenaga dan  Atas segala jasa dan jerih payah serta bantuan beliau diatas, penulis merasa sangat berhutang budi yang tidak mampu membalasnya. Kecuali berharap dan berdo’a semoga amal ibadah mereka mendapat balasan dari Allah SWT, amin....................




                                                     DAFTAR PUSTAKA


Http : //www.manfaatan limbah.info.blogsport.com
Http : //www.contoh makalah pemanfaatan limbah.com

































Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Dunia welder -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -